Minggu, 29 Juli 2012

Pengembangan Multimedia



 Multimedia
Definisi multimedia pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu definisi sebelum
tahun 1980-an dan sesudah tahun 1980-an. Sebelum tahun 1980-an atau pada
era 60-an, menurut Barker & Tucker, 1990 (Sunaryo Soenarto, 2005: 116),
multimedia diartikan sebagai kumpulan dari berbagai peralatan media berbeda yang
digunakan untuk presentasi. Dalam pengertian ini multimedia diartikan sebagai ragam media yang digunakan untuk penyajian materi pelajaran, misalnya penggunaan wall chart atau grafik yang dibuat di atas kertas karton yang ditempelkan di dinding.
Setelah tahun 1980-an, multimedia didefinisikan sebagai penyampaian
informasi secara interaktif dan terintegrasi yang mencakup teks, gambar, suara, video
atau animasi (Hackbarth, 1996; Philips, 1997). Hackbarth (1996: 229) menekankan
bahwa hypermedia dan hypertext termasuk multimedia interaktif berbasis komputer.

Menurut Satya Adi (2003: 5-6) menyatakan bahwa
proses pengembangan multimedia pembelajaran mengikuti lima langkah, yaitu: (1)
melakukan proses analisis yaitu menemukan kebutuhan apa saja yang diperlukan
untuk membuat multimedia; (2) membuat desain multimedia yaitu membuat
storyboard atau alur cerita; (3) melakukan pengembangan yaitu membuat motion
effect, transisi, struktur navigasi, dan data variabel; (4) melaksanakan evaluasi yaitu
menguji produk dengan melibatkan audience yang sesungguhnya; dan (5) melakukan
pendistribusian yaitu mengemas hasil karya untuk didistribusikan. Sedangkan Menurut Wood (2001: 15), pengembangan multimedia pembelajaran berpotensi meningkatkan pembelajaran kosakata. Dalam multimedia pembelajaran dapat disajikan bentuk permainan, hyperlink, hypertext, dan animasi. Bentuk permainan dapat memberi stimulasi eksternal dan menampilkan berbagai bentuk grafik. Bentuk hyperlink memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kata-kata baru dalam berbagai konteks melalui akses yang cepat ke teks dan grafik yang diinginkan siswa.

Hasil penelitian pengembangan ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, pengembangan multimedia dalam pembelajaran dapat
dilakukan melalui enam tahap, yaitu: (1) melakukan analisis
kebutuhan, (2) mengembangkan desain pembelajaran, (3) mengembangkan produk
multimedia pembelajaran, (4) melakukan validasi ahli, (5) melakukan revisi, dan (6)
melakukan uji coba.
Kedua, ditinjau dari aspek isi dan aspek pembelajaran, kualitas multimedia
yang dikembangkan dinilai “baik” oleh ahli materi
Ketiga, ditinjau dari aspek tampilan dan aspek pemrograman, kualitas
multimedia pembelajaran yang dikembangkan dinilai “baik” oleh ahli media
Keempat, berdasarkan hasil observasi, disimpulkan bahwa daya tarik produk
“sangat menarik
Kelima, penggunaan multimedia mempunyai dampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar